Tidak ada yang tidak mungkin terjadi dan dikerjakan di negeri Tiongkok. Sesudah heboh dengan konstruksi hotel cuma dalam waktu 15 hari, sekarang tengah dioptimalkan kondominium dengan fitur kebun dan kolam renang “atap langit”.
Konstruksi kondominium mewah Hanhai seluas 353.767 meter persegi hal yang demikian baru saja diawali. Proyek ini dirancang amphibianArc dan bertujuan memanjakan penghuninya dengan mengalokasikan masing-masing unit kolam renang, selasar dan kebun pribadi.
Sembilan menara Hanhai didesain sebagai gedung tinggi, dan tiga bangunan lainnya lebih rendah, termasuk club house, zona publik, fasilitas ritel, dan taman kanank-kanak sembilan kelas. amphibianArc menghasilkan sebuah gaya desain tunggal untuk mengakomodasi sebelas struktur.
- Artikel Lainnya : Pada Ransel Sekolah Buah Hati dan Sistem Menuntaskannya
Desain tunggal ini sekalian menyatukan pengembangan menjadi satu gerakan arsitektur. Konsultan arsitektur yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, merancang Hanhai dengan mengambil ide dari konsep awan, bagus sekelompok awan komputerisasi (komputerisasi cloud) ataupun fenomena atmosfer. “Selama tahap pra-perencanaan, kami bersepakat untuk menghasilkan kelompok sosial ‘awan’ yang dikombinasikan dengan teknologi canggih untuk mendefinisikan kembali gaya hidup di era dunia online,” ujar para arsitek. Kecuali itu, regu arsitek juga memperluas konsep awan dengan desain arsitektur.
Desain façade bangunan menerapkan zona besar berlapis kaca gelap yang berdiri kontras dengan selasar dan balkon putih ramping. Ini sekalian merepresentasikan motivasi dinamis secara visual.
Salah satu fungsi eksistensi atap hjau pada bangunan yaitu sebagai peredam temperatur. Adanya atap hijau di atas bangunan diandalkan bisa menurunkan panas serta menjaga temperatur di dalam ruangan. Tetapi di Amsterdam, Belanda, arsitek lanskap Buro Harro mencoba mengganti popularitas atap hijau dengan sesuatu yang baru. Bersama dengan Bastiaan Jongerius, Ronald Janssen, dan DGMR, mereka merancang bangunan apartemen bernama Groenmarkt yang dilengkapi dengan bukit pasir dan ekosistem pada atapnya.
- Baca Juga Info : ACP
“Ini akan menjadi lanskap bukit pasir berbukit, dengan rerumputan dan tanaman lain yang tumbuh di sana, dengan kolam renang air asin di tengahnya,” ujar founder sanggar Harro de Jong. Kecuali itu, Harro menjelasan cuaca di Belanda tak senantiasa baik, sehingga pengaplikasian atap hijau umum dianggap tak tepat sasaran untuk mengurangi panas di dalam ruangan gedung. “Sehingga kenapa kita tak membikin atap hijau yang bendung dengan seluruh situasi seperti angin, badai, dan hujan?” jelas ia.
Harro menerangkan bukit pasir yang rencananya diletakkan di atas bangunan hal yang demikian membikin orang merasa sedang berada di alam terbuka. Tidak ini akan membikin penghuni merasa lebih dekat dengan alam. Tidak cuma gundukan bukit pasir, atap bangunan juga akan dilengkapi dengan rerumputan khusus dengan tipe Ammophlia arenaria yang umumnya cuma dapat tumbuh di atas zona itu. Selain rumput pada atap bertujuan untuk menjaga supaya pasir yang diletakkan tak terbawa angin. Kecuali itu, perawatan rumput juga dievaluasi lebih gampang.
- Kunjungi Juga Harga Lebih Lengkapnya : https://alcopanacp.com/